Archive for April 2021
SALAM PRAMUKA!!!
Bagi seorang anggota pramuka PPPK atau yang disingkat P3K memang wajib memiliki skil ini. karena berguna nanti disaat kita sedang melakukan perjalanan di hutan atau di daerah lainyya pada saat melakukan heking atau jelajah alam.
Keterampilan Pertolongan
Pertama merupakan salah satu kegiatan kepramukaan yangmemberikan bekal peserta didik dalam hal
pengalaman :
- Kewajiban diri untuk mengamalkan kode kehormatan pramuka
- kepeduliannya terhadap masyarakat/orang lain.
- kepeduliannya terhadap usaha meningkatkan citra Gerakan Pramuka di masayrakat.
P3K ini sangatlah penting
bagi kita dalam kehidupan sehari-hari, karena ketika kita atau orang lain yang
terluka, kita bisa mengobati sendiri atau membantu orang lain yang terluka.
untuk memahaminya sobat pengembara pramuka bisa menyimak materi dibawah ini :
Pengertian PPPK / P3K
PPPK (First Aid) adalah
upaya pertolongan dan perawatan sementara terhadap korban kecelakaan sebelum
mendapat pertolongan yang lebih sempurna dari dokter atau paramedik. Berarti
pertolongan tersebut bukan sebagai pengobatan atau penanganan yang sempurna,
tetapi hanyalah berupa pertolongan sementara yang dilakukan oleh petugas P3K
(petugas medik atau orang awam) yang pertama melihat korban.
Tujuan P3K
Tujuan P3K dibagi menjadi 4, antara
lain :
1.
Mencegah
kematian
2.
Mencegah cacat
yang lebih berat
3.
Mencegah infeksi
4. Mengurangi rasa sakit dan rasa takut
Tindakan P3K yang dilakukan
dengan benar akan mengurangi cacat atau penderitaan dan bahkan menyelamatkan
korban dari kematian, tetapi bila tindakan P3K dilakukan tidak baik malah bisa
memperburuk akibat kecelakaan bahkan membunuh korban.
Prinsip P3K
Beberapa prinsip yang harus
ditanamkan pada jiwa petugas P3K apabila menghadapi
kecelakaan adalah sebagai berikut ini:
1. Bersikaplah
tenang, jangan panik. Anda diharap menjadi penolong bukan pembunuh atau menjadi
korban selanjutnya (ditolong).
2. Gunakan mata
dengan jeli, setajam mata elang (mampu melihat burung kecil diantara dedaunan),
kuatkan hatimu/ tega melakukan tindakan yang membuat korban menjerit kesakitan
sementara demi keselamatannya, lakukan gerakan dengan tangkas dan tepat tanpa
menambah kerusakan. (“Eagle eyes – Lion heart – Ladies hand”)
3.
Perhatikan
keadaan sekitar kecelakaan cara terjadinya kecelakaan, cuaca dan sebagainya
4. Perhatikan
keadaan penderita apakah pingsan, ada perdarahan dan luka, patah tulang, merasa
sangat kesakitan
5. Periksa
pernafasan korban. Kalau tidak bernafas, periksa dan bersihkan jalan nafas lalu
berikan pernafasan bantuan (A, B = Airway, Breathing management)
6. Periksa nadi/
denyut jantung korban. Kalau jantung berhenti, lakukan pijat jantung luar.
Kalau ada perdarahan massif segera hentikan (C = Circulatory management)
7. Apakah penderita
Shock? Kalau shock cari dan atasi penyebabnya
8. Setelah A, B, dan
C stabil, periksa ulang cedera penyebab atau penyerta. Kalau ada fraktur (patah
tulang lakukan pembidaian pada tulang yang patah). Janagn buru-buru
menmindahkan atau membawa ke klinik atau rumah sakit sebelum tulang yang patah
dibidai.
9. Sementara
memberikan pertolongan, anda juga harus menghubungi petugas medis atau rumah
sakit rujukan.
10. Setiap menemukan korban yang baru mati dengan tidak
sewajarnya tanpa mengetahui penyebab kematian, maka urutan langkah penanganan
harus baku menurut urutan A, B dan C sesuai kedaruratan penyebab kematian
korban.
Pertolongan Pertama
1.
Untuk pasien
yang berhenti bernafas
Kalau seseorang tiba-tiba napasnya berhenti, apapun
latar belakangnya, harus segera dilakukan nafas buatan. Cara yang paling
praktis dan efisien untuk menyelamatkan nyawa orang tersebut adalah dengan
jalan : meniupkan nafas ke paru-paru korban.
Langkah-langkah pertolongan dengan napas buatan dari mulut ke mulut/hidung sebagai berikut :
- Kepala korban diletakkan dengan posisi dagu mendongak ke atas
- Rahang ditarik sampai mulut terbuka
- Penolong membuka mulut lebar-lebar dan ditempelkan ke mulut korban rapat-rapat dan pencet hidung atau tutup hidung korban dengan pipi, atau dapat juga dengan jalan tutup mulut korban rapat-rapat selanjutnya penolong menempelkan mulutnya ke hidung korban dan meniupnya.
Tiup ke mulut/hidung korban, kepada :
- Orang dewasa secara teratur dan kuat ditiupkan 12 kali tiupan pada setiap menit.
- Anak-anak ditiupkan 20 kali tiap menit.
2. Bagi korban sengatan listrik
- Penolong hendaknya berdiri di atas karet, karton, papan, atau karpet yang dalam keadaan kering.
- Gunakan tongkat kering/papan kering untuk menarik atau mendorong kawat beraliran listrik yang menempel pada tubuh korban
- Setelah kontak dengan aliran listrik tiada lagi, selanjutnya segera dilakukan nafas buatan sampai bantuan medis datang
3. Bagi pasien yang menderita pendarahan parah
- Luka hendaknya ditutup kain kasa kompres yang steril, selanjutnya kain kasa kompres tersebut ditekan kuat-kuat dengan tangan sampai pendarahan berhenti.
- Untuk menutup luka biasa juga menggunakan bahan yang bersih lainnya, misalnya kasa steril, saputangan bersih lainnya, handuk atau sobekan sprei yang semuanya sudah dicuci dan disetrika.
- Kalau tidak tersedia peralatan yang steril, jangan ragu-ragu lagi menggunakan baju kotor atau tangan telanjang untuk menekan bagian yang luka agar darah tidak terus menerus mengucur karena kehilangan darah dari tubuh korban lebih berbahaya daripada resiko infeksi.
- Luka yang sudah berdarah tidak boleh dibersihkan karena pendarahan akan membersihkan luka itu sendiri, yang boleh dibersihkan adalah kulit di sekitar luka, dengan air sabun atau air ledeng biasa atau air yang sudah dimasak.
4.
Pertolongan
pertama mengurangi shok
Setiap kecelakaan, kebakaran, keracunan yang parah,
sering kali disertai dengan shok baik ringan atau parah, bahkan sampai fatal,
karena shok merupakan reaksi tubuh yang ditandai oleh melambatnya atau
terhentinya peredaran darah dan berakibat penurunan persediaan darah pada
organ-organ penting.
Tanda-tanda Shok
- Denyut nadi cepat tapi lemah
- Merasa lemas
- Muka pucat
- Kulit dingin, kerinagt dingin di kening dan telapak tangan, kadang-kadang pasien menggigil
- Merasa haus
- Merasa mual
- Nafas tidak teratur
- Tekanan darah sangat rendah
Pertolongan Pertama Mengurangi Shok antara lain dilakukan dengan cara :
- Menghentikan pendarahan
- Meniadakan hambatan-hambatan pada saluran nafas
- Memberi nafas buatan
- Menyelimuti dan meletakkan penderita pada posisi yang paling menyenangkan
Langkah-langkah Pelaksanaan Pertolongan Pertama Mengurangi Shok :
- Pada semua kasus pendarahan serius, penderita selalu diancam shok, untuk itu diselimuti dan letakkan penderita pada posisi yang paling menyenangkan dan semua yang mengikat pada tubuh harus dilepaskan termasuk ikat pinggang.
- Bila kaki tidak patah, tungkai dapat ditinggikan 30-45 cm di atas posisi kepala.
- Selimuti pasien dan hindarkan dari lantai serta udara dingin
- Usahakan pasien tidak melihat lukanya
- Pasien/penderita yang sadar, tidak muntah dan tidak mengalami luka di perut, dapat diberi larutan shok yang terdiri dari :
- 1 sendok teh garam dapur
- ½ sendok teh tepung soda kue
- 4-5 gelas air
- dan bisa juga ditambah air kelapa/kopi kental/teh
- perlakukan pasien dengan lemah lembut, sebab rasa nyeri akibat penanganan yang kasar bisa menjerumuskan korban pada shok yang lebih parah.
- cepat-cepat panggil dokter
5.
Patah Tulang
Fraktur tulang paha bagian atas
a. Sebelum memasang bidai usahakan meluruskan tulang seanatomis mungkin
b. Pasang bidai luar dari tumit hingga pinggang
c. Pasang bidai dalam dari tumit hingga selangkangan
d. Ikat dengan pembalut dasi lipatan 2 kali diatas dan diawah bagian yang patah
e. Tulang betis diikat dengan pembalut dasi lipatan 1 kali
f. Kedua lutut diikat dengan pembalut dasi lipatan 2 kali
g. Tumit diikat dengan pembalut dasi lipatan 3 kali
h. Bagian yang patah ditinggikan
Fraktur tulang paha bagian bawah
a. Pasang bidai luar dan dalam sepanjang tungkai
b. Pasang bidai dalam dari tumit hingga selangkangan
c. Ikat dengan pembalut dasi lipatan 2 kali diatas dan diawah bagian yang patah
d. Tulang betis diikat dengan pembalut dasi lipatan 1 kali
e. Kedua lutut diikat dengan pembalut dasi lipatan 2 kali
f. Tumit diikat dengan pembalut dasi lipatan 3 kali
g. Bagian yang patah ditinggikan
Fraktur tungkai bawah
a. Pasang bidai yang sudah dibungkus selimut dari tumit sampai paha bagian bawah
b. Berikan bantalan dibawah lutut dan pergelangan kaki
Fraktur tulang leher
a. Sangat berbahaya karena didalamnya ada MS(Medula spinalis/ SSTB) dan pembuluh darah
b. Cegah terjadinya shock
c. Bersihkan jalan nafas
d. Pasang Colar spine (penyangga leher)
e. Angkat ke atas tandu (Stretcher)
f. Baringkan dengan dipasang ganjal sekeliling leher
6.
Luka gigitan
anjing gila
Anjing gila bergerak tanpa tujuan dan tanpa arah
sehingga sering menabrak dan menggigit sesuatu yang menghalanginya, tidak
mengenal tuannya lagi, badan sedikit membungkuk dan ekor jatuh, lidah menjulur
dan mengeluarkan lendir dan takut air. Penyakit gila anjing disebabkan virus
Rabies, dan penularannya ke anjing atau mahkluk lain termasuk manusia adalah
lewat ludah yang mengandung virus rabies masuk ke dalam darah lewat luka
gigitan.
Tindakan P3K :
- Bersihkan luka dengan air dan sabun dibawah keran yang mengalir deras. Virus akan larut pada sabun dan dibuang oleh air yang mengalir.
- Tutup luka dengan kain kasa steril dan balut
- Bawa segera ke rumah sakit
- Upayakan menangkap dan mengamati anjing tersebut selama 2 minggu
P3K PRAMUKA
Salam Pramuka!!!
Upacara adalah serangkaian perbuatan yang ditata dalam suatu ketentuan peraturan yang wajib dilaksanakan dengan khidmat sehingga merupakan kegiatan yang teratur dan tertib,untuk membentuk suatu tradisi dan budi pekerti yang baik.
Tujuan
upacara dalam Gerakan Pramuka adalah membentuk manusia
yang berbudi pekerti luhur sehingga menjadi
warga negara Indonesia
yang berjiwa Pancasila
seperti yang tercantum dalam
tujuan Gerakan Pramuka (AD GP).
Sebelum
memulai dan sesudah melaksanakan latihan, wajib untuk
melaksanakan upacara. Upacara
yang dilaksanakan sebelum latihan disebut upacara pembukaan latihan (Upabuklat)
dan upacara yang
dilaksanakan sesudah latihan disebut upacara penutupan latihan (Upatuplat).
Sasaran upacara dalam Gerakan Pramuka ialah agar peserta didik :
- Memiliki rasa cinta tanah air, bangsa dan negara; memiliki rasa tanggungjawab dan disiplin pribadi; selalu tertib dalam kehidupan sehari-hari.
- Memiliki jiwa gotong royong dan percaya kepada orang lain
- Dapat memimpin dan dipimpin
- Dapat melaksanakan upacara dengan khidmat dan tertib;meningkatkan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Unsur-unsur pokok dalam upacara Gerakan Pramuka ialah:
- Bentuk barisan
- Pengibaran Bendera Merah Putih
- Pembacaan Pancasila,
- Pembacaan Kode Kehormatan,
- Doa.
Berikut adalah tata upacara dalam Pasukan Pramuka Penggalang.
Upacara Pembukaan Latihan
Perlengkapan upacara :
- Bendera Merah Putih
- Tiang Bendera (tongkat yang disambung tiga)
- Teks Pancasila
- Teks Dasadarma
Pelaksana upacara :
- Pemimpin upacara (Pratama): 1 orang
- Pembina upacara: 1 orang
- Pengibar Bendera: 3 orang
- Pembaca Dasadarma: 1 orang
Persiapan
:
- Pemeriksaan kerapian, absensi, oleh masing-masing pimpinan Regu.
- Pembagian tugas pelaksana dan persiapan perlengkapan upacara oleh regu yang bertugas
- Pratama membentuk barisan angkare dan memeriksa kerapian barisan upacara.
Pelaksanaan Upacara Pembukaan Latihan :
- Laporan masing-masing Pimpinan regu kepada Pratama (sebelum laporan, Pinru paling kanan memimpin penghormatan kepada Pratama).
- Pratama menjemput Pembina Upacara sekaligus laporan bahwa upacara siap dilaksanakan.
- Pembina Upacara mengambil tempat di samping kanan belakang tiang bendera dan Pembantu Pembina berada dibelakang Pembina Upacara dalam bentuk barisan bersaf.
- Pembina Upacara melangkah satu langkah, penghormatan dipimpin oleh Pratama dan diikuti seluruh perserta upacara.
- Pratama menyerahkan Pasukan kepada Pembina Upacara, dan kembali ke tempatnya/ regunya.
- Pengibaran Bendera Merah Putih oleh petugas bendera, penghormatan dipimpin oleh Pembina Upacara.
- Pembacaan teks Pancasila oleh Pembina Upacara.
- Pembacaan Dasadarma oleh yang bertugas.
- Kata pengantar dari Pembina Upacara tentang tema atau acara latihan.
- Doa dipimpin oleh Pembina Upacara.
- Pasukan diserahkan kepada Pratama, penghormatan kepada Pembina Upacara dipimpin oleh Pratama.
- Pembina Upacara meninggalkan lapangan upacara dan mengucapkan terima kasih kepada Pembantu Pembina.
- Pratama membubarkan barisan upacara untuk mengikuti latihan.
Upacara Penutupan Latihan
Perlengkapan upacara :
- Bendera Merah Putih
- Tiang Bendera (tongkat yang disambung tiga)
Pelaksana upacara :
- Pemimpin upacara (Pratama): 1 orang
- Pembina upacara: 1 orang
- Penurun Bendera: 3 orang
Persiapan :
- Pemeriksaan kerapian oleh masing-masing pimpinan Regu.
- Pembagian tugas pelaksana dan persiapan perlengkapan upacara oleh regu yang bertugas.
- Pratama membentuk barisan angkare dan memeriksa kerapian barisan upacara.
Pelaksanaan Upacara Pembukaan Latihan :
- Laporan masing-masing Pimpinan regu kepada Pratama (sebelum laporan, Pinru paling kanan memimpin penghormatan kepada Pratama).
- Pratama menjemput Pembina Upacara sekaligus laporan bahwa upacara siap dilaksanakan.
- Pembina Upacara mengambil tempat di samping kanan belakang tiang bendera dan Pembantu Pembina berada dibelakang Pembina Upacara dalam bentuk barisan bersaf.
- Pembina Upacara melangkah satu langkah, penghormatan dipimpin oleh Pratama dan diikuti seluruh peserta upacara.
- Pratama menyerahkan Pasukan kepada Pembina Upacara, dan kembali ke tempatnya/regunya.
- Penurunan Bendera Merah Putih oleh petugas bendera, penghormatan dipimpin oleh Pembina Upacara. (Saat penurun bendera kembali ke tempatnya tidak boleh balik kanan).
- Kata arahan dari Pembina Upacara tentang pelaksanaan latihan atau acara latihan berikutnya.
- Doa dipimpin oleh Pembina Upacara.
- Pasukan diserahkan kepada Pratama, penghormatan kepada Pembina Upacara dipimpin oleh Pratama.
- Pembina Upacara meninggalkan lapangan upacara dan mengucapkan terima kasih kepada Pembantu Pembina.
Berikut adalah gambar formasi barisan upacara latihan Pramuka Penggalang : Demikianlah tata Upacara Pembukaan dan Penutupan Pramuka.
- Pratama membubarkan barisan upacara.
TEKNIK UPACARA PEMBUKA DAN PENUTUP PRAMUKA
SALAM PRAMUKA!!!
Pengertian Baris Berbaris
Maksud Dan Tujuan
- Menumbuhkan adalah mengarahkan pertumbuhan tubuh yang diperlukan untuk tugas pokok tersebut sampai dengan sempurna.
- Rasa persatuan adalah rasa senasib sepenanggungan serta adanya ikatan batin yang sangat diperlukan dalam menjalankan tugas.
- Disiplin adalah mengutamakan kepentingan tugas diatas kepentingan individu yang hakikatnya tidak lain dari pada keihklasan, penyisihan/menyisihkan pilihan hati sendiri.
Aba-aba
Suatu perintah yang diberikan oleh seorang Komandan kepada pasukannya, untuk dilaksanakan secara
serentak atau berturut-turut.
BARIS BERBARIS DALAM PRAMUKA
SALAM PRAMUKA!!!
1. SANDI ANGKA
Di
bawah ini ada dua contoh sandi angka. Untuk selanjutnya bisa kalian
dikembangkan atau disesuaikan dengan kemampuan pramuka peserta didik atau yang
lainnya.
Contoh :13 ,4 , 6, 0,17 ,0 ,10, 19Dibaca :N E G A R A K U
Contoh :
5 0, = 1 2
Dibaca :
D U N I A
Membaca dan Membuat Sandi Angka
Sandi angka merupakan salah satu sandi yang
sangat umum dan dasar dalam kegiatan kepramukaan. Karena sandi ini sudah sangat
sering diajarkan dan di ujikan gvkepada para pramuka bahkan sejak pramuka
siaga. Sandi
angka juga telah menjadi sandi dasar hal ini karena tidak sedikit sandi-sandi
yang berdasarkan cara membacanya memakai sandi angka. Seperti sandi kanji,
sandi matematika atau aljabar, sandi kembang, dan sandi balon, yang kesemuanya
menggunakan prinsip cara pengerjaan sandi angka. Karena itu penguasaan sandi angka memang
menjadi hal yang sangat penting bagi setiap anggota pramuka baik itu dari
golongan peserta didik seperti pramuka siaga, penggalang, penegak, pandega,
hingga anggota pramuka dewasa semisal pembina pramuka.
Kita lihat bersama contoh sandi angka berikut
ini :
Dari contoh di atas sandi terdiri dari dua bagian yakni kata kunci dan
soal. Kata kunci (di ilustrasikan gambar kunci) yang berbunyi “A + 1 = 2 ; 6 –
4= B” dan soal sandi berbunyi “16, 18,1, 13, 21, 11, 1, 18, 9, 1, 14, 7”.
Kita uraikan dahulu kata kuncinya yakni
“A + 1= 2 ; 6 – 4 =B”.
A + 1 = 2, berapakah (huruf) A?, jawabnya A = 1, karena 1+1 =
2. Dan pada 6 – 4 = B, berapakah (huruf) B?, jawabnya B = 2 karena 6 – 4= 2.
Dari hasil pengolahan atau penguraian kata kunci tersebut maka didapatkan bahwa
1= A dan 2= B, berarti 3= C, 4 = D dan seterusnya sehingga dapat disusun
menjadi semacam tabel atau deretan angka seperti ini:
Dengan tabel atau deret angka dan juga alfabet di atas maka kita dapat
mengerjakan soal sandi angka yang di sajikan seperti di atas. Di mana 16=P,
18=R; 1=A; 13=M; 21=U dan seterusnya sehingganya terbaca 5 huruf pertama yakni
“PRAMU”. Silakan kalian teruskan huruf-huruf yang selanjutnya!
Yang harus diingat atau yang harus
diperhatikan dalam sandi angka sebagai berikut ;
1. Kata
kunci sangat variatif yakni sesuai dengan keinginan dan juga tingkat
kreatifitas dai di pembuat sandi, seperti:
o
Di sungai D terdapat 3 (tiga) itik dan di
sungai F terdapat 5 (lima) angsa.
o
Ingatlah, angka 2181791 menjadi angka BAHAGIA
kamu!
2. Kunci
sandi angka tidak selalu 1 = A, karena bisa saja seperti berikut :
o
0 =A sehingga 1 =B, 2 = C dan seterusnya
o
2 =A sehingga 3 =B, 4 = C dan seterusnya
o 1 =A, 3 = B, 5 = C (meloncat 1 (satu) angka)
2. SANDI SEMAPHORE
Cara Mudah dan Cepat Belajar Semaphore
Salah satu cara yang paling mudah dan cepat
dalam menghafalkan kode isyarat semaphore adalah dengan menggunakan metode
"8 Penjuru Mata Angin" atau terkadang disebut juga sebagai metode
"Jarum Jam". Dengan metode ini, menghafalkan semaphore tidak
dilakukan urut sesuai dengan urutan abjad, namun dihafalkan perkunci yang
terdiri atas 7 kunci.
Dalam metode ini posisi tangan disusun dalam
8 titik di sekeliling tubuh yang meliputi titik di bawah tubuh, kiri bawah
tubuh, samping kiri tubuh, kiri atas tubuh, atas tubuh, kanan atas tubuh,
samping kanan tubuh, dan kanan bawah tubuh. Selengkapnya lihat gambar berikut:
Metode belajar semaphore ini, kode isyarat
semaphore perhurufnya dibentuk dari posisi dua tangan sesuai dengan 7 kunci.
Masing-masing kunci ditandai dan dinamai sesuai posisi salah satu tangan,
sehingga:
1.
Kunci 1: Salah satu tangan berada di titik 1
dan tangan kedua berada di titik 2 - 8 sehingga terbentuk 7 huruf (kode isyarat
semaphore) yang terdiri atas:
(1) |
1 dan 2 = |
Huruf A |
(5) |
1 dan 6 = |
Huruf E |
(2) |
1 dan 3 = |
Huruf B |
(6) |
1 dan 7 = |
Huruf F |
(3) |
1 dan 4 = |
Huruf C |
(7) |
1 dan 8 = |
Huruf G |
(4) |
1 dan 5 = |
Huruf D |
2. Kunci
2: Salah satu tangan berada di titik 2 dan tangan kedua berada di titik 3 - 8
sehingga terbentuk 6 huruf (kode isyarat semaphore) yang terdiri atas:
(1) |
2 dan 3 = |
Huruf H |
(4) |
2 dan 6 = |
Huruf L |
(2) |
2 dan 4 = |
Huruf I |
(5) |
2 dan 7 = |
Huruf M |
(3) |
2 dan 5 = |
Huruf K |
(6) |
2 dan 8 = |
Huruf N |
3. Kunci
3: Salah satu tangan berada di titik 3 dan tangan kedua berada di titik 4 - 8
sehingga terbentuk 5 huruf (kode isyarat semaphore) yang terdiri atas:
(1) |
3 dan 4 = |
Huruf O |
(4) |
3 dan 7 = |
Huruf R |
(2) |
3 dan 5 = |
Huruf P |
(5) |
3 dan 8 = |
Huruf S |
(3) |
3 dan 6 = |
Huruf Q |
4. Kunci
4: Salah satu tangan berada di titik 4 dan tangan kedua berada di titik 5 - 8
sehingga terbentuk 4 huruf (kode isyarat semaphore) yang terdiri atas:
(1) |
4 dan 5 = |
Huruf T |
(4) |
4 Dan 7 = |
Huruf Y |
(2) |
4 dan 6 = |
Huruf U |
(5) |
4 dan 8 = |
TANDA SALAH |
5. Kunci
5: Salah satu tangan berada di titik 5 dan tangan kedua berada di titik 6 - 8
sehingga terbentuk 3 huruf (kode isyarat semaphore) yang terdiri atas:
(1) |
5 dan 6 = |
TANDA ANGKA |
(3) |
5 Dan 6 = |
Huruf V |
(2) |
5 dan 7 = |
Huruf J |
6. Kunci
6: Salah satu tangan berada di titik 6 dan tangan kedua berada di titik 7 - 8
sehingga terbentuk 2 huruf (kode isyarat semaphore) yang terdiri atas:
(1) |
6 dan 7 = |
Huruf W |
(2) |
6 Dan 8 = |
Huruf X |
7. Kunci
7: Salah satu tangan berada di titik 7 dan tangan kedua berada di titik 8
sehingga terbentuk 1 huruf (kode isyarat semaphore) yaitu:
(1) |
7 dan 8 = |
Huruf Z |